Andalas.News, Jakarta – Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando menjadi korban pengeroyoka sekelompok orang saat demonstrasi mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR RI, Senin (11/4).
Ade mengalami luka serius pada tubuhnya sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Saksi mata Indra Jaya Putra, kamerawan Ade Armando, menjelaskan sebelum terjadi pengeroyokan dia melihat ada sekelompok orang sedang mengarah ke Stasiun Palmerah.
Pengeroyokan tersebut terjadi tidak lama setelah tiga wakil ketua DPR dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo selesai menemui mahasiswa. Saat itu mahasiswa sudah mulai berangsur meninggalkan area demonstrasi.
“Ada kelompok ramai-ramai ( di lokasi) yang mau ke arah Stasiun Palmerah, mereka kumpul di situ,” kata Indra dalam konferensi pers Cokro TV dan Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) secara daring.
Melihat massa mahasiswa mulai membubarkan diri, Indra dan Ade pun turut bergeser mengarah diri dan berjalan ke arah Stasiun Palmerah.
“Kami mau jalan ke arah Stasiun Palmerah, mau pulang itu, kami diberhentikan. Diberhentikan oleh kelompok itu, sih, bukan mahasiswa,” ujar Indra.
“Pukulan pertama masih berdiri pas dipukuli ramai-ramai langsung jatuh, sudah mulai dikeroyok habis pokoknya,” sambung Indra.
Ade Armando yang sudah tersungkur jadi sasaran amukan para pelaku.
Celana yang dikenakan Ade Armando bahkan juga dilucuti para pelaku.
Indra sempat meminta pertolongan beberapa polisi. Namun, situasi dan kondisi di tengah massa demonstrasi yang kurang kondusif menyebabkan polisi tak bisa langsung menolong Ade.
“Jadi, lama penangananya, sekitar 20 menit baru datang polisi, baru (Ade Armando) diselamatkan,” ujar Indra.
(Montt/JPNN)
Celana yang dikenakan Ade Armando bahkan juga dilucuti para pelaku.
Indra sempat meminta pertolongan beberapa polisi. Namun, situasi dan kondisi di tengah massa demonstrasi yang kurang kondusif menyebabkan polisi tak bisa langsung menolong Ade.
“Jadi, lama penangananya, sekitar 20 menit baru datang polisi, baru (Ade Armando) diselamatkan,” ujar Indra.
(Andalas.News/JPNN)
Komentar